Wednesday, June 12, 2013

The Power of Love and Happiness ❤

Kehamilan mendekati 38 minggu (dari 40 minggu) dan mungkin khususnya untuk anak pertama itu rasanya : nervous, happy, deg-deg-an, takut, ga sabar, excited, and so many more emotions that I can't describe in detail. Pokoknya rasanya : CAMPUR ADUK & MULES!

Dan emosi-emosi diatas yang bikin ibu-ibu hamil, yang pastinya saya, berusaha untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk ngadepin yang namanya proses persalinan (and everything after that for sure). Ditambah lagi, I considered myself as a perfectionist one (walaupun seringnya malah jadi nyusahin diri sendiri), tapi hal itu juga yang membuat saya berusaha untuk mencari tahu lebih banyak mengenai persalinan dan 'kehidupan' setelah itu. 

Orang bilang, bahkan BANYAK yang bilang di masa kehamilan ini yang pada intinya :
 "Enjoy your pregnancy because after your baby is born, you will realize that your life will be different and never be the same again!" HAHA Semacam teror

Dan setelah di telaah lebih lanjut maksud dan inti dari kata-kata di atas adalah karena setelah masa persalinan, baru deh tuh berasa 'capeknya' dari mulai nyusuin, mandiin, ganti popok, bangun tengah malem, dan lain-lain. Tambahan lagi kata orang-orang, "Kalo pas hamil, orang-orang fokus merhatiin lo! Tapi, kalo pas udah ngelahirin, orang-orang fokus merhatiin bayi lo!"
HAHA IYA JUGAAA!


Anyway, niat terbesar saya setelah melalui proses persalinan adalah memberikan asi minimal sampai 1-2 tahun kedepan (Aamiin). Salah satu persiapannya adalah konsultasi lakstasi dengan salah satu spesialis laktasi di Rumah Sakit Bersalin Asih, Panglima Polim, Jakarta. Ini kali kedua saya melakukan konsultasi laktasi dengan Dr. Ameetha Drupadi. That was a very fun and useful consultation. Dan menurut saya, wajib untuk semua mommy-to-be atau para busui (ibu menyusui) untuk mengikuti konsultasi laktasi atau seminar mengenai laktasi. Bahkan, akan lebih baik apabila ikut membawa serta serombongan suami, orang tua, mertua, sekalian babysitter biar dukungan untuk memberikan asi juga didukung oleh orang-orang sekitar kita.

Dan... pada intinya, keberhasilan memberikan ASI itu adalah karena CINTA
Namanya HORMON OKSITOSIN. Orang bilang itu "HORMON CINTA"
Hormon ini bisa memberikan rasa senang dan nyaman bagi si ibu menyusui. Beberapa rangsangannya adalah dengan pijatan/pelukan suami, mandi air hangat, shopping (hoho), atau apapun yang membuat ibu menyusui merasa dicintai dan bahagi. But then, yang membuat "hormon cinta" itu lantas berkurang apa? pastinya hal-hal yang justru membuat sang ibu merasa stress, tidak bahagia, sedih, tidak nyaman, atau pun marah. 
  
Lucu, ya si hormon oksitosin itu. Jadi, bisa dibilang... the power of love and happiness
 Katanya, salah satu fungsi hormon ini disinyalir dapat memperlancar aliran susu dan produksi ASI bagi ibu menyusui. Ibu senang, bayi senang

Selain itu, penting bagi sang ibu menyusui untuk selalu berpikiran positif. Ketika pabrik asi dirasa produksinya kian seret dan sedikit, di saat itu lah sang ibu harus semakin berpikiran positif. Ga ada lagi terpengaruh apa kata orang tua atau mertua atau siapapun yang ngomong "kasian bayinya kurus!" atau "kamu juga dulu ga mama kasi asi tapi fine-fine aja!" kemudian putus asa dan akhirnya si bayi dikasi susu formula. Oh, no!
Just, let's be happier and spread the loveeee! ❤❤❤

Penang, Malaysia
Quote of the day : 
People are just as happy as they make up their minds to be - Abraham Lincoln

The most important thing is to enjoy your life to be happy - it's all that matters - Audrey Hepburn  

Cheers, S 

No comments: